Webinar Penggunaan Data lendutan Untuk Evaluasi Sistem Perkerasan
21 Jul 2020
Pada Rabu, 24 Juni 2020, PT. Panairsan Pratama bekerjasama dengan Universitas Langlangbuana Bandung, Universitas Bung Hatta Padang, Universitas Papua Manokwari, LPJK Prov. Jawa Barat, dan Provinsi Papua Barat mengadakan acara webinar dengan tema "Penggunaan Data Lendutan Untuk Evaluasi Sistem Perkerasan". Webinar ini dibuka oleh Bapak Imam Aschuri dari LPJK Prov. Jawa Barat dengan dimoderatori oleh Ibu Dr. Rini Mulyani, S.T., M.Sc. (Eng) dari Universitas Bung Hatta dan Pembicara diantaranya Bapak Dr.Ir. Djunaedi Kosasih, M.Sc. dari Institut Teknologi Bandung, Bapak Dr. Ir. Siegfried Syafier, Msc dari Kementerian PU-PR, dan Marketing Director kami Bapak Adi Iskandar Putra ST. Berbicara kinerja perkerasan jalan khususnya perkerasan lentur tentu kita akan berbicara tentang pengujian lendutan. Dengan Panjang jalan di indonesia hampir 550.000 kilometer dan alokasi APBN untuk pemeliharaan lebih dari 40 Triliun Rupiah dari kebutuhan sebenarnya hingga hampir 90 Triliun Rupiah, maka selayaknya perawatan jalan harus benar-benar difokuskan pada permasalahan yang sangat penting dan mendasar serta memperhatikan aspek kebutuhan masyarakat. Oleh karenanya, pengujian pengukuran lendutan jalan sebagai salah satu parameter penting, perlu selalu dilakukan. Lendutan jalan atau dalam bahasa teknis disebut deflection bowl diukur dalam kondisi perkerasan dibebani oleh beban sesuai kelas jalan yang direncanakan. Dengan mengetahui nilai lendutan melalui proses perhitungan numerik dan software yang telah ada saat ini, dapat diketahui nilai modulus tiap lapisan perkerasan. Sehingga kita bisa mengetahui lapisan mana yang mengalami kerusakan, kemudian mendapatkan penanganan yang tepat dan ekonomis. Terdapat beberapa software perhitungan numerik ataupun back-calculation, salah satunya yang merupakan hasil karya putra bangsa yaitu BackCalk yang dihasilkan oleh Dr. Ir. Djunaedi Kosasih, M.Sc. Dengan penelitian yang akan dilakukan di daerah Jawa Timur dan Bali oleh Dr. Djunaedi, software ini akan segera mendapatkan profil perkerasan indonesia yang sangat banyak. Kondisi ini akan membuat software BackCalk ini akan semakin andal digunakan khususnya di wilayah indonesia. Dalam perhitungan lendutan, metode konvensional yang biasanya digunakan yaitu Benkelman Beam yang mempunyai banyak kekurangan, terutama dari sisi hasil dan efisiensi. Saat ini sudah ada banyak metode canggih lainnya, salah satu yang banyak digunakan adalah Falling Weight Deflectometer (FWD). Berbagai merek FWD pun banyak tersedia di pasaran, dan putra bangsa lagi-lagi tidak kalah dengan adanya FWD Bima yang didesain oleh Bapak Dr. Ir. Siegfried Syafier, Msc melalui Puslitbang Jalan dan Jembatan, Kementerian PU-PR. Dalam hal ini, PT. Panairsan Pratama sejak tahun 2015 telah bekerjasama dengan Kementerian PU-PR dalam memproduksi serta menjual FWD hasil karya anak bangsa ini.
Back to List